Seharusnya ia tahu, peristiwa ini tidak akan terjadi padanya jika saja ia tetap memilih menjadi citizen yang tak dikenal. Sayangnya, waktu tak bisa diputar kembali dan Taemin harus terjebak dalam siksaan yang tentu bukan ia saja yang mengalaminya. Ratusan anak seumurannya mungkin menderita jauh lebih buruk darinya. Tak jarang ia menemukan satu dua anak yang diberitakan memilih jalah terburuk untuk mengakhiri penderitaan mereka: Bunuh diri. Taemin berkali-kali memikirkan hal yang sama, tapi mengingat luka yang akan ia tinggalkan, akal sehat memerintahkannya untuk bertahan.
Ia harus mengelus perutnya berkali-kali hingga memutuskan tak mengikuti pelajaran selanjutnya, karena ia tak akan bisa mengontrol ekspresi saat nyerinya makin memburuk. Dan lagi, ia tak bisa menemukan alasan jika saja songsaenim menanyakan sebab sakit perutnya. Atau yang lebih penting, ia tak bisa berbohong. Sisi relijiusnya menolak untuk satu perbuatan tercela itu.
Kembali ke rumah juga pilihan buruk. Orang tuanya akan cepat menyadari kejanggalan pada putra bungsunya, terutama Taesun. Lelaki itu terlalu mengenal dirinya, dan ia akan mendapat siksaan selanjutnya. Bukan secara fisik sebenarnya, jauh lebih buruk dari itu. Ia akan didiamkan selama berjam-jam berikutnya hingga ia berjanji akan menceritakan segalanya pada appa eomma, meski sampai sekarang ia tidak benar-benar melakukannya.
Tapi, pilihannya tidak banyak kali ini. Ia terlanjur rindu pada penganan buatan sang ibu, terlebih pada anjing peliharaannya. Maka diputuskannya kembali ke dorm, setahunya keempat hyung sedang disibukkan oleh jadwal yang ditetapkan sang manager. Ia pun tak perlu berurusan dengan pertanyaan persoalan membolosnya.
Taemin akan melewati beberapa jam selanjutnya bermanja dengan lembutnya bantal yang sudah diabaikannya selama berminggu-minggu ini dihabiskan di ruang latihan, lalu memesan taksi dan menikmati tidur selanjutnya di balik kursi pengemudi. Ya, ia memang harus melakukannya mengingat dua minggu lagi ia harus kembali ke stage, menghadiri acara reality show untuk mendongkrak promosi lagu terbaru mereka yang berarti masa tidurnya harus dikorbankan lagi. Continue reading “Dream” →